TEKNOIOT: Anies Baswedan
Showing posts with label Anies Baswedan. Show all posts
Showing posts with label Anies Baswedan. Show all posts

14 Mar 2023

Emil Dardak Pilih AHY atau Khofifah untuk Wapres Anies

Teknoiot.com Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Khofifah Indar Parawansa disebut-sebut jadi kandidat terkuat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024.

Ketua DPD Partai Demokrat sekaligus Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memilih tak ingin membandingkan keduanya."Kalau Demokrat tentunya melihat sosok Mas AHY sebagai seseorang yang telah menunjukkan kematangan personal dalam memimpin Demokrat skala nasional, di masa yang sangat sulit, termasuk saat adanya kemelut organisasi.




Bahkan didahului sebagai komandan kogasma," ucap Emil pada wartawan di sela-sela diskusi di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta Pusat Selasa (14/3/2023).

"Saya tidak bandingkan dengan sosok Bu Khofifah ya. Ini bukan komparatif karena Bu Khofifah juga seorang gubernur yang punya rekam jejak panjang," tambahnya.

Khusus untuk AHY, Emil Dardak mengaku mengenal putra SBY itu sejak sekolah di Inggris. Dia menyebut AHY sosok mumpuni dalam hal akademik.

"Khusus mengenai AHY, dalam interaksi dengan beliau, saya melihat beliau. Saya sekolah di Oxford, AHY di Havard, jadi kapasitas akademik Mas AHY itu benar-benar mumpuni," kata dia.

"Tapi ingat kita butuh pemimpin bukan cuma akademiknya, tapi saya juga mendengar bagaimana waktu dia seskomil tidak ada diistimewakan sama sekali. Bahkan dia punya kesetiakawanan, mau susah, dan kemampuan fisiknya sudah luar biasa dalam leadershipnya," imbuhnya.

Dia pun menyambungkan dengan karakter AHY. Menurutnya, AHY sosok yang pas untuk menjadi pemimpin.

"Cerita lama itu kita cocokkan dengan beliau hari ini sebagai pemimpin. Oh bener nih orangnya fair, tegar, nggak grasa-grusu, pemikir secara analitis, punya empati, itu semua ada. Saya bisa rasakan itu, jadi insyaallah bukan hanya akademiknya," kata dia.

"Bukan hanya itu yang dimiliki Mas AHY, juga karakter dan keberanian," katanya.

Ref: detik

22 Feb 2023

Kolom: Pertarungan Luhut Melawan Anies

Smith Alhadar, Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education (IDe)

Dalam konteks pilpres 2024, hiruk-pikuk dan polarisasi politik masyarakat Indonesia hari ini berpusat pada dua tokoh antagonistik ini: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Sengaja saya mengabaikan Jokowi dalam hal ini karena yang menjadi otak rezim adalah Luhut. Ini tidak berarti Jokowi bisa cuci tangan terkait kebijakan-kebijakan Luhut yang kontroversial. Juga berbagai upaya menjegal Anies menjadi peserta pilpres.

Toh, Jokowi berperan sebagai pemberi legitimasi atas semua gagasan dan tindakan pemerintah, yang notabene dirancang Luhut. Ini terjadi karena Jokowi adalah presiden karbitan, yang diorbitkan oligarki ekonomi dan oligarki politik. Luhut-lah orang yang punya visi, yang berakibat pada ketergantungan Jokowi padanya. Secara alami, pihak inferior akan tunduk pada pihak superior.

Dalam polarisasi masyarakat ini, saya juga mengabaikan peran elite politik lain, khususnya para aspiran capres, karena mereka semua hanyalah penari yang menari mengikuti gendang yang ditabuh Luhut. Dengan cerdik, Luhut memanfaatkan elite parpol yang punya masalah hukum untuk menjalankan koreografi yang diciptakannya. Lebih dari itu, mereka hanyalah wayang-wayang Jokowi berwajah Luhut.




Namun, wibawa Luhut ditantang Anies, satu-satunya aspiran capres yang dipandang sebagai pembangkang terhadap rancang-bangun program pembangunan pemerintah yang disusunnya. Dus, Luhut melambangkan kekuatan status quo, Anies simbol kekuatan pro-perubahan. Tak heran, Luhut didukung Cina, Anies disukai Barat.

Kedua tokoh datang dari generasi berbeda. Luhut disusui Orde Baru, Anies dibesarkan Orde Reformasidengan rekam jejak sebagai oposan rezim Soeharto. Pendidikan militer yang ditempuh Luhut, yang tugas pokoknya adalah membunuh lawan, membuatnya cenderung mengabaikan prosedur dan konsensus — yang prosesnya bertele-tele — dalam membuat public policy. Itu terlihat dari produk-produk hukum pemerintah yang menerabas konstitusi.

Anies adalah sarjana ekonomi dan politik tamatan AS yang terlatih melihat setiap fenomena sosial dengan “pandangan mata burung”. Artinya, dalam membuat public policy, ia mempertimbangkan semua aspek yang relevan dengan melibatkan semua stake holders guna melahirkan kebijakan yang matang.

Perlu juga dicatat bahwa Luhut adalah pebisnis besar, sedangkan Anies adalah aktivis sosial. Ini membuat keputusan Luhut hanya berdasarkan pada pertimbangan untung-rugi. Sementara kebijakan Anies berorientasi pada kemaslahatan sosial.

Perbedaan keduanya juga tak bisa dipisahkan dari latar sosial-budaya yang membesarkan mereka. Menimbang pandangan politik dan ekonominya, yang diimplementasikan rezim Jokowi, Luhut secara sempurna mewakili Orde Baru. Anies, yang tak jauh-jauh amat dari generasi milenial, menghadirkan paradigma baru yang dinamis.

Pertentangan Luhut-Anies sudah terlihat sejak awal Anies memimpin Jakarta. Misalnya, dalam kasus penghentian proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Luhut mewakili oligarki yang menghendaki proyek dilanjutkan. Sebaliknya, Anies bergeming, karena proyek ini mengancam lingkungan dan nafkah nelayan kecil. Contoh lain, beberapa kali Luhut membatalkan kebijakan Anies terkait penanggulangan epidemi covid-19.

Dari latar belakang perbedaan sosiologis dan ideologis tersebut, tak heran kalau Luhut kurang menghargai demokrasi dan perbedaan pendapat, serta mengutamakan pertumbuhan ekonomi dengan mengorbankan semua aspek dan mekanisme tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Maka kita menyaksikan pemerintah memanjakan oligarki dengan mengabaikan hak buruh melalui UU Cipta Kerja yang keabsahannya di tolak Mahkamah Konstitusi. Rezim juga mencobloskan oposisi kedalam penjara, menjustifikasi kekerasan negara terhadap anak bangsa, dan menghalang-halangi munculnya pemimpin tandingan yang dipandang mengancam kelangsungan hidup status quo. Ini sama persis dengan kelakuan rezim Soeharto.

Sebaliknya, ketika memimpin Jakarta, Anies memberi contoh tentang good governance. Artinya, kemajuan ekonomi tetap bisa dicapai tanpa harus berpegang pada trilogi pembangunan Orba yang kaku: stabilitas yang ditegakkan dengan penindasan, pertumbuhan ekonomi yang mengandalkan konglomerat (trickle down effect), dan pendistribusian kue ekonomi yang tentu saja tidak merata.

Anies membuktikan bahwa pembangunan berbasis humanistik, berkeadilan, dan kolaboratif, justru akan membuahkan hasil yang berkualitas: yang kecil dapat membesar, yang besar tidak mengecil. Dan berbeda dengan Luhut, Anies menghadapi kritisisme secara arif, menciptakan stabilitas Jakarta melalui narasi persatuan yang tercipta melalui kesamaan tujuan semua warga.

Di bawah kepemimpinannya, angka kemiskinan Jakarta turun signifikan. Pertumbuhan ekonominya termasuk yang tertinggi di antara 34 provinsi. Dan Anies mendistribusikan hasil-hasil material maupun nonmaterial pembangunan kepada semua secara merata.

Komunitas-komunitas agama minoritas yang dulu tak memilihnya, dan awalnya meragukan kualitas kepemimpinannya, pada akhirnya bangkit mengapresiasi kebijakan-kebijakannya. Memang masih banyak yang harus dikerjakan untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik, nyaman, dan indah. Tapi apa yang sudah dicapai dalam waktu relatif pendek menggambarkan keberhasilan konsep pembangunan alternatif dan model kepemimpinan baru yang ditawarkan Anies cukup berhasil. Terbukti hasil jajak pendapat lembaga-lembaga survey yang kredibel menunjukkan 83 persen warga menyatakan puas pada kinerja Pemprov DKI.

Kembali ke konteks pilpres, terkesan kuat Luhut masih berusaha agar gagasan memperpanjang masa jabatan presiden atau Jokowi tiga periode dapat direalisasikan. Karena gagasan ini ditentang publik, kini dicurigai ia bikin skenario alternatif: menyiapkan capres yang akan meneruskan kebijakan dan program pembangunan pemerintah. Karena berpotensi menggantikan Jokowi, Anies dianggap musuh besar.

Maka, bukan tidak mungkin orkestrasi tentang Anies mengusung politik identitas, yang akan menegakkan khilafah, bersumber dari Luhut untuk menakut-nakuti rakyat. Ini sama persis dengan strategi Orba yang setiap memasuki tahun politik, isu bahaya laten PKI dan DI/TII diamplifikasi untuk mengintimidasi rakyat.

Pada 10 Februari lalu, sambil mengungkap harapannya agar presiden terpilih 2024 — kalau pilpres jadi diselenggarakan — melanjutkan kebijakan dan capaian yang telah ditorehkan Jokowi (baca: Luhut), Menko Marves itu menyatakan bodoh presiden yang tidak melakukannya. Pernyataan ini menegaskan tiga hal.

Pertama, ia mengklaim dirinya pintar. Toh, apa yang dipandang sebagai capaian rezim Jokowi adalah hasil dari buah pikiran dan kebijakannya. “Presiden berikut tak perlu malu meneruskan periode sebelumnya,” katanya.

Artinya, dia berasumsi presiden berikut tidak mungkin sepintar dia dan tidak mungkin pula menghasilkan kebijakan yang lebih baik daripada dia, sehingga wajar kalau mengadopsi rancangan pembangunan yang dibuatnya. Memang melihat kapasitas aspiran capres yang ada, di luar Anies, klaim Luhut ada benarnya.

Kedua, ia mengklaim rezim Jokowi berhasil secara gilang-gemilang. Menurutnya, pemerintah telah menciptakan ekosistem yang baik. Ini merupakan “gebrakan baru” dalam sejarah Indonesia, katanya. Salah satu ekosistem yang dibangun adalah hilirisasi industri, yang ia klaim akan memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian Indonesia.

Ketiga, secara tak langsung ia menganjurkan publik untuk tidak memilih Anies, karena Anies sebagai anti-tesa Jokowi adalah orang bodoh. Tentu saja pernyataan Luhut ini gegabah dan arogan. Toh, orang bisa dengan mudah membuktikan kemunduran Indonesia di hampir semua lini kehidupan bernegara dibawah “kepemimpinan Luhut.”

Sebut saja utang negara yang terus menggelembung, pengangguran dan kemiskinan meluas akibat banyak perusahaan manufaktur gulung tikar dan daya beli masyarakat anjlok. Mengenai keberhasilan hilirisasi industri sebagai salah satu ekosistem yang diklaim Luhut, anggota Komisi VII DPR mengungkapkan ketidakyakinannya atas program hilirisasi nikel dan mineral lainnya. Ekonom Faisal Basri malah mengecam kebijakan itu karena hanya memberi keuntungan pada Cina, oligarki, sementara negara tidak mendapat apa-apa.

Indeks pembangunan manusia, korupsi, dan demokrasi anjlok. Penegakan HAM dan hukum juga memprihatinkan. Dan pembangunan infrastruktur yang massif ternyata melahirkan banyak masalah. Di antaranya, pertama, pembayaran bunga utang untuk membiayai infrastruktur saja sudah mencapai hampir Rp 500 triliun setahun, yang dibayar melalui perluasan pajak hingga ke rakyat kecil dan menambah utang baru hanya untuk membayar bunganya saja.

Kedua, banyak infrastruktur yang mangkrak atau disfungsi. Ketiga, infrastruktur yang dimaksud untuk membangun konektivitas guna meningkatkan daya saing dan kinerja ekonomi bangsa tidak terbukti.

Maka, klaim Luhut tentang program pembangunan pemerintah yang dikendalikannya sebagai “gebrakan baru dalam sejarah bangsa” doesn’t make sense. Memang itu bukan gebrakan baru, karena semua itu hanyalah copy paste konsep pembangunanisme (developmentalism) Orba, yang berupa sistem ekonomi ekstraktif yang memanjakan oligarki. Dengan demikian, pantaskah pengganti Jokowi melanjutkan blue print pembangunan yang dirancang Luhut? Bodoh kalau ada yang melanjutkannya.

Sekarang mari kita tengok konsep dan paradigma pembangunan Anies yang telah ia wujudkan di Jakarta. Melalui tulisannya yang bagus di Kompas, 17 Februari, di bawah judul “Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan”, kita dapat menangkap pesannya bahwa ia melihat ada kesalahan fundamental pemerintah dalam menjalankan pembangunan selama ini sehingga perlu diluruskan demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Anies menegaskan, pemerintah harus melayani kebutuhan rakyat secara adil tanpa memperhitungkan untung-rugi. Menurutnya, “Republik ini berdiri dengan janji menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tanpa kecuali.” Karena itu, ia memanifestasikan keadilan sosial melalui gagasan yang konkret, yang bisa meluruskan jalan bagi masa depan republik ini.

Ia juga mendorong penguatan demokrasi melalui beberapa prinsip: menjalankan amanah reformasi, menghadirkan kesetaraan hukum, mendorong masyarakat sipil yang kritis, menguatkan landasan demokrasi elektoral. Ia mengingatkan, demokrasi adalah sebuah jalan panjang yang harus kita rawat bersama.

Salah besar jika kita memandang demokrasi sebagai sesuatu yang bisa tumbuh dan bertahan begitu saja. Jalan demokrasi bukan jalan pintas pembangunan. Demokrasi adalah ikhtiar mewujudkan manusia yang bermartabat. “Manusia yang merdeka berpikir, berpendapat, dan menentukan tindakan.”

Dari aspek pertumbuhan ekonomi, Anies mengkritik cara pandang kita — mungkin terutama cara pandang Luhut — yang hanya berhenti pada angka-angka makro, yang diibaratkan potret dua dimensi. Menunjukkan yang dipermukaan, tapi tak selalu menggambarkan kedalaman dampak yang dirasakan warga.

Karena itu, yang didorong Anies adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Bukan sekadar dilihat dari aspek makro, tapi dampaknya bisa menjangkau semuanya. Semakin merata, semakin tinggi pertumbuhannya. Tentu saja pemikiran pembangunan Anies berbeda dengan Luhut. Sebenarnya pemikiran dan kebijakan Anies inilah yang mestinya dilihat Luhut sebagai “gebrakan baru dalam sejarah Indonesia.”

Pertarungan Luhut dan Anies akan berakhir di kotak suara pada 14 Februari. Siapakah pemenangnya, Orde Baru atau Orde Reformasi? Rakyat yang menentukan. Melihat sambutan massif rakyat di mana pun Anies hadir menggambarkan rakyat menghendaki perubahan. Walakin, Luhut sangat powerful, yang mampu mengubah apa saja yang dia kehendaki, termasuk mengubah harapan rakyat menjadi mimpi buruk. Wallahu ‘alam bishshawab!

Tangsel, 19 Februari 2023

NasDem Dukung Anies Baswedan Jadi Capres, LSM Ucapkan Terima Kasih ke Surya Paloh: Perhitungannya Selalu Tepat!

Teknoiot.com - Keputusan Partai NasDem untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden mendapat apresiasi. LSM People Aspiration Center (Peace) mengeluarkan surat terbuka yang memuji Surya Paloh karena mengucapkan sumpah untuk memajukan bangsa dan negara, serta mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. 

Surat tersebut menunjukkan penghargaan terhadap keberanian Surya Paloh dalam mengambil keputusan strategis yang dianggap sebagai ijtihad politik yang tepat.

"Bagaimana luar biasa! Ini bukan sumpah biasa-biasa saja, bukan hanya formalitas klise sumpah jabatan. Tetapi ini adalah sumpah yang spontan keluar dari lubuk hati yang paling dalam, mengungkapkan kesungguhan dan tekad yang mendalam. 




Surat terbuka ini berisi logo LSM Peace serta foto Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa di pojok kanan atas, dan ditandatangani oleh Ketua Umum LSM Peace, Ahmad Shahab (Habib Has), dan Sekjen LSM Peace, Dody Rudianto. 

Bahkan surat terbuka ini menyebutkan bahwa sumpah yang diucapkan Surya Paloh mirip dengan mubahalah, doa yang diucapkan dengan sepenuh hati untuk memohon agar siapa yang berbohong akan menerima kutukan dari Allah SWT."

LSM Peace menyatakan bahwa sikap Surya Paloh yang melakukan sumpah di muka umum menunjukkan bahwa ia memiliki integritas dan wawasan kepemimpinan yang heroik. 

Meskipun kedudukannya hanya sebagai ketua partai, pernyataannya memiliki bobot yang jauh melampaui kapasitasnya sebagai kepala negara. 

LSM Peace menilai keputusan Surya Paloh untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 sebagai keputusan strategis yang luar biasa. 

LSM Peace juga mengungkapkan keyakinan mereka bahwa Surya Paloh dan Partai Nasdem telah menghitung dengan tepat dan percaya bahwa Anies Baswedan memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin negara dengan amanah jika terpilih. 

LSM Peace berharap ijtihad Surya Paloh dan Nasdem sukses memenangkan Pilpres 2024.

27 Jan 2023

Geisz Loyalis Anies Sindir Butet: Kalau Matanya Katarak ke Dokter Bukan Ngoceh

Teknoiot - Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah menjawab tudingan budayawan Butet Kartaredjasa yang menilai mantan Gubernur DKI Jakarta tak meninggalkan hasil kerja buat rakyat.

"Hasil kerjanya Anies memang apa? Itu kan masalahnya," tutur Butet.

Menanggapi itu, Geisz menimpali ucapan Butet. Ia pun meminta agar seniman asal Yogyakarta itu untuk tidak asal ngoceh.


"Ya kalau matanya katarak ke dokter bukan ngoceh," kata Geisz.







Mantan Komisaris PT Jaya Ancol itu kemudian menyebut satu per satu hasil kerja Anies yang dipersembahkan untuk warga Jakarta.


"Integrasi transportasi publik, JIS bukan hasil kerja? Air bersih di Pulau Seribu, underpass dan JPO Senen, Revitalisasi Trotoar dan 400 taman, 5 tahun WTP berbanding 0 WTP. Dan banyak lagi lainnya. Itu semua hantu yang kerja?," timpalnya lagi.

Sebelumnya dalam wawancara bersama politikus senior Zulfan Lindan mempertanyakan hasil kerja Anies.


Awalnya Butet menyinggung soal pentingnya seseorang untuk memiliki visi, meski aspek ini bukan satu-satunya kriteria pemimpin ideal yang dicari oleh sang aktor.

"Orang itu harus punya visi, satu, dia punya impian. (Lalu) dia punya track record, punya sejarah," jelas Butet dalam wawancaranya bersama politikus senior Zulfan Lindan, dikutip pada Rabu (25/1/2023).


Pernyataan Butet inilah yang disanggah Zulfan. "Tapi kata Pak Anies visi misi itu nggak penting, yang penting hasil kerja, bagaimana?"

Tak disangka, Butet dengan ceplas-ceplos malah menanyakan balik apa hasil kerja mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Hasil kerja? Lha hasil kerjanya Anies memang apa? Itu kan masalahnya," tutur Butet.


"Anies kan baru diinginkan. Calon pun masih bakal, kan? Itu pun belum bisa punya paspor untuk berangkat kan?" sambung Butet.

Resmi, Partai Demokrat Nyatakan Dukungan Penuh Anies Baswedan Maju Pilpres 2024

Teknoiot - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY akhirnya secara resmi mengumumkan dukungan pihaknya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia pun mengajak calon mitra koalisinya untuk segera membentuk Sekretariat Perubahan.

AHY menyatakan kerja tim kecil Koalisi Perubahan mendekati tahap final. Dari pertemuan intens yamng dilakukan partainya, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama enam bulan belakangan, dia menyatakan cukup bagi Demokrat memutuskan pilihan penting dan fundamental menghadapi Pemilu 2024 dan Pilpres 2024.


Putra pertama Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tersebut menyebutkan kalau ketiga partai tersebut sudah satu pandangan untuk mendukung Anies sebagai bakal calon presiden (Bacapres).

Resmi, Partai Demokrat Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024

 


"Adapun terkait Bakal Calon Presiden (Bacapres), sudah ada kesamaan cara pandang dari ketiga partai untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres 2024," kata AHY dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 25 Januari 2023.


Menurut AHY, Anies Baswedan merupakan sosok yang dapat memberikan perubahan dan juga perbaikan.

“Bagi Demokrat, Mas Anies adalah Tokoh Perubahan dan Perbaikan,” ujarnya.

Pengusungan Bacawapres dari calon mitra koalisi merupakan hal yang wajar

AHY pun menyinggung terkait bakal calon wakil presiden (Bacapres) yang akan mendampingi Anies melenggang di kontestasi Pilpres 2024. Dia menghormati pilihan NasDem untuk menyerahkan hal itu sepenuhnya kepada Anies, akan tetapi dia juga menilai langkah Demokrat dan PKS yang mengajukan calon juga bagian dari aspirasi.

"Demokrat dan PKS masing-masing memiliki aspirasi kader utamanya sebagai Bacawapres. Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar,” jelas AHY.

Sebagai informasi, Demokrat mengusung AHY sebagai Bacawapres Anies sementara PKS mengusung Ahmad Heryawan alias Aher.

AHY berharap diskusi terkait bacawapres tersebut tidak menghambat pembentukan koalisi. Sebab rasional saja kata AHY, keputusan bakal capres dan cawapres merupakan keputusan bersama, apalagi asas koalisi ini kesetaraan.

"Jangan sampai faktor penentuan Bacawapres ini justru menjadi hal yang menghambat bagi terbentuknya Koalisi Perubahan. Untuk itu, Demokrat akan mengajak PKS agar menyerahkan keputusan Bacawapres kepada Bacapres yang kita usung. Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi,” papar AHY.

Mengajak calon mitra koalisi untuk segera membentuk sekretariat

AHY pun mengajak calon mitra koalisi, PKS dan Nasdem, untuk segera membentuk Sekretariat Perubahan. Menurut dia keberadaan Sekretariat Perubahan jadi bukti keseriusan dan komitmen Partai Demokrat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan.

Agus menegaskan, jika koalisi yang terbentuk antara Demokrat, PKS, dan Nasdem ada tujuannya, bukan untuk politik transaksional dan pragmatisme. Dia menjelaskan, terbentuknya Koalisi Perubahan juga bertujuan menyongsong perubahan sebagaimana yang diinginkan oleh bangsa.

"Koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata dia dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 25 Januari 2023.

Partai Demokrat, NasDem dan PKS memang kerap disebut merupakan tiga partai politik yang akan mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Gabungan kursi ketiga partai ini di DPR telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

Ref: Tempo

3 Jan 2023

Para Tokoh Papua Ramai-ramai Bergabung dengan Simpul Relawan RePAnies

Teknoiot - Ketua Umum Relawan Papua untuk Anies Baswedan (RePAnies) Abdul Rasyid bersama Sekretaris Jenderal Mustari Siame memenuhi undangan pertemuan dari Ketua DPP Mathius Awoitauw Center (MAC) Saharuddin di Cafe Shark, Hamadi Pantai, Jayapura kemarin, Senin, 2 Januari 2023.

Selain Ketua DPP MAC Saharuddin dan jajarannya, juga hadir sejumlah tokoh lainnya. Di antaranya, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Papua yang juga Bupati Kabupaten Jayapura dua periode (2012-2022), Mathius Awoitauw; Sekretaris Flobamra Provinsi Papua, Pendeta Timothy Loak; Ondoafi (Kepala Adat) Maribu, Nohan Yansembra.

Hadir pula dari PKN Provinsi Papua, Mathias Derek Ofide; akademisi, Muktar Syam; Ketua Mahengke Nusa Wilayah 3, Wisnthon Bawole, tokoh KKSS Kota Jayapura, Tahjuddin, Ketua LMI Kabupaten, Jhoni J. Gigir dan sejumlah tokoh perempuan Papua.

Dr. Abdul Rasyid, S.E., M.Si. (berjas hitam, tengah) dalam pertemuan kemarin (KBA)


Pertemuan bersama para tokoh yang ada di Papua tersebut dimanfaatkan Abdul Rasyid dan Mustari Siame untuk mengenalkan simpul relawan pendukung Anies Rasyid Baswedan itu.

Dukungan kepada Anies, katanya menjelaskan dalam pertemuan itu, karena mereka yakin mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa mengatasi berbagai persoalan bangsa yang ada saat ini. Seperti kesenjangan dalam berbagai bidang kehidupan, disparitas antarwilayah, dan ketimpangan dalam berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Karena itu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih adil lebih sejahtera dan lebih bermartabat, maka penting bagi putra terbaik bangsa seperti Anies Rasyid Baswedan diberikan otoritas melalui dukungan dan pemenangan dalam pemilihan presiden nantinya,” paparnya kepada KBA News, Selasa, 3 Januari 2023.

Dia mengatakan pihaknya konsisten memperjuangkan Anies Rasyid Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024. Karena itu simpul relawan ini terus melakukan konsolidasi dan sosialisasi untuk membangun penguatan dukungan terhadap bakal capres Partai NasDem tersebut.

Makanya, dia pun mengajak semua yang hadir untuk sama-sama berjuang dan mengerahkan segenap kekuatan yang dimiliki untuk memenangkan Anies Rasyid Baswedan pada gelaran pilpres mendatang.

Ketua MAC Saharuddin bersama anggota dan seluruh tokoh yang hadir mengapresiasi kehadiran Ketua Umum dan Sekjen RePAnies tersebut. Gayung bersambut, mereka pun bersedia bergabung dengan simpul relawan yang berafiliasi dengan Konfederasi Relawan Anies Nasional KoReAn tersebut agar bisa bersama-sama membangun kekuatan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

“Mereka juga menyatakan kesiapannya untuk bergabung dengan RePAnies dan membangun simpul-simpul relawan baru untuk memperkuat basis dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan,” jelas Abdul Rasyid.

“Oleh sebab itu saya menyampaikan terimakasih kepada para tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan itu yang dengan sukarela mau bergabung dengan RePAnies dan bersama-sama dengan simpul relawan lainnya memberikan dukungannya kepada Anies Rasyid Baswedan Capres RI 2024 yang diusung oleh Partai NasDem,” sambung dosen Universitas Yapis Papua ini.

Dalam kesempatan itu, Doktor Ekonomi jebolan Universitas Hasanuddin ini pun mengapresiasi Ketua MAC Saharuddin yang konsisten menggalang dukungan untuk Matius Autiauw yang akan maju sebagai calon gubernur Provinsi Papua 2024. Karena menurutnya, Matius Autiauw merupakan salah satu putra terbaik yang saat ini dimiliki Papua.

“Beliau telah memimpin Kabupaten Jayapura selama dua periode dengan baik. Beliau sangat memperjuangkan hak-hak orang asli Papua dan seluruh rakyat Indonesia yang berdomisili di Papua. Sehingga patutlah kita mengapresiasinya,” demikian Abdul Rasyid.

Ref: KBANEWS

Wajar NasDem Berani Usung Anies, Ternyata Punya 'Kartu AS' hingga Bikin Jokowi Ketar-ketir

Teknoiot - Manuver politik Partai NasDem masih menjadi pembicaraan publik. Pasalnya NasDem mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga siap menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang notabane oposisi pemerintah.

Tentu langkah partai yang diketuai Surya Paloh ini sangat disorot mengingat Partai NasDem masih berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai tahun 2024 mendatang.

Karena itulah menjadi pertanyaan besar, apa faktor yang menyebabkan Paloh berani mengambil langkah besar hingga nyaris menyeberang ke kubu oposisi?

Hal inilah yang dibahas pengamat politik Refly Harun di kanal YouTube-nya. "Yang namanya Surya Paloh ini memiliki kekuatan sendiri. Sebagai oposisi, dia tidak bisa dipandang sebelah mata," tegas Refly, dikutip pada Senin (2/1/2023).

Wajar NasDem Berani Usung Anies, Ternyata Punya 'Kartu AS' hingga Bikin Jokowi Ketar-ketir



Bahkan menurutnya, berbagai kelebihan ini membuat Jokowi harus memperhitungkan dengan hati-hati, termasuk untuk merealisasikan wacana mendepak menteri-menteri Partai NasDem dari kabinet.

"Artinya Presiden Jokowi masih membutuhkan (menteri dari Partai NasDem) atau paling tidak dia khawatir, takut, kalau seandainya nanti justru ini akan membuat sesuatu yang tidak menguntungkan bagi Presiden Jokowi ke depan," ujar Refly.

Lantas faktor apakah yang membuat Paloh tidak bisa dipandang sebelah mata, apalagi ketika menjadi oposisi nanti?

"Karena dia punya resources yang tidak dipunyai Demokrat dan PKS, salah satunya adalah media," tutur Refly. Ahli hukum tata negara itu lalu mengabsen beberapa jenis media yang dimiliki oleh Paloh.

"Ini bisa dipakai secara efektif untuk mengampanyekan kepentingan mereka. Kalau seandainya dia berada pada posisi oposisi, maka tidak lagi halangan untuk mengkritik kebijakan pemerintah," ucap Refly lebih lanjut.

Namun Refly menilai Paloh lebih ingin bertahan dengan gaya politik dua kakinya, yakni tetap di koalisi pemerintah sekaligus membentuk poros politik baru bersama kubu oposisi dan Anies.Kolase Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (Instagram/ganjarpranowo/prabowo/aniesbaswedan)

Hal ini juga tidak lepas dari Partai NasDem yang hanya mempunyai opsi mendeklarasikan Anies bila ingin mendapatkan keuntungan besar di Pemilu 2024.

Menurut Refly, Partai NasDem jelas sudah membuang opsi untuk mengusung kandidat capres lain seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Karena meng-endorse Ganjar dan Prabowo hanya akan menguntungkan partai-partai di mana mereka berasal. Gerindra akan diuntungkan dengan Prabowo, dan PDIP seandainya Ganjar tetap dicalonkan dan NasDem mengekor maka yang untung adalah PDIP," kata Refly.

"Dalam konteks ini tidak ada pilihan lain bagi Surya Paloh kecuali mendukung atau mendeklarasikan Anies Baswedan. Jadi bagi NasDem, Anies itu adalah harta yang bisa mengantar NasDem pada surga dan neraka," pungkasnya.

Ref: Suara

28 Dec 2022

'Semuanya Sudah Diatur Sedemikian Rapi Supaya Anies Jangan Sampai Jadi Presiden!'

Teknoiot - Jurnalis FNN, Hersubeno Arief, menilai bahwa Presiden Joko Widodo marah besar dengan Surya Paloh atas keputusannya mengusung Anies Baswedan sebagai capres yang diusung oleh Partai Nasdem.

"Coba bayangkan, ini sebenarnya kan sudah diatur sedemikian rapinya untuk Anies Baswedan di pilpres 2024 jangan sampai menjadi presiden," ujar Hersubeno dalam akun YouTube Hersubeno Point, Senin (26/12/2022).

Menurutnya, hal tersebut terlihat mulai dari penundaan pemilihan kepala daerah, di mana harusnya pada 2022. Pasalnya, setelah menyelesaikan jabatan di periode pertama, Anies berpeluang untuk maju lagi di pilkada DKI tahun 2022.

Bukan hanya maju tetapi Anies juga memiliki potensi menang cukup besar karena adanya dukungan dan dianggap sukses sebagai gubernur DKI pada periode pertama.




"Kalau dia terpilih lagi berarti tahun 2022 sampai 2024 Anies masih punya panggung sebagai gubernur DKI dan bisa saja saat itu dia tidak menyelesaikan jabatanya dan dia maju kepada pilpres 2024," Ujarnya.

"Kalau anies misalkan terpilih lagi jadi gubernur DKI jakarta lagi ini kan citra Anies makin kuat dan dia akan masih tetap punya panggung," imbuhnya.

Tetapi penundaan Pilkada malah memberikan keleluasaan kepadanya untuk melakukan safari politik di berbagai kota dan daerah yang diklaim mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat daerah.

"Ini membuat pak jokowi sangat kesal karena semua ini gara-gara Nasdem. Orang yang sudah dihilangkan panggungnya, tiba-tiba disediakan panggung baru," ungkapnya.

27 Dec 2022

Pilih Dukung Anies Jadi Capres, Ketua GPK Jateng Dipecat

Teknoiot -- Muhammad Mustafid mengaku dipecat dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka'bah Jawa Tengah (PW GPK Jateng). GPK merupakan salah satu underbow Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Keputusan pemecatan berdasarkan surat nomor 024/SK/PP.GPK/W/XII/2022 tentang Pemberhentian Ketua PW GPK Jateng yang diteken Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum GPK Imam Fauzan Amir Uskara dan Sekjen M Thobahul Aftoni pada 22 Desember 2022. Mustafid menganggap, keputusan itu sebagai konsekuensi GPK Jateng mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Menurut dia, akar rumput PPP memang mayoritas memilih Anies. Meski begitu, ia mengakui, elite PPP dan Pimpinan Pusat (PP) GPK di Jakarta mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo karena tekanan penguasa.

Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka'bah Jawa Tengah (PW GPK Jateng) : Republika


"GPK Jateng prihatin dengan dengan elite PPP dan GPK di pusat yang tidak mendengar aspirasi umat Islam dan kader grass root. Dukungan kader di wilayah-wilayah kepada Ganjar Pranowo hanyalah setingan dan karena tekanan. Tidak murni inisiatif kader dan ada intimidasi agar kader di bawah tidak mendukung Anies," kata Mustafid kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Dia menuding, surat pemecatannya sebagai bentuk caper (cari perhatian) pimpinan GPK pusat ke elite PPP. Hal itu karena surat tersebut ditandatangani Imam Fauzan yang sudah dipecat lebih dulu dari jabatan ketua umum oleh Majelis Kehormatan Organisasi PP GPK.

"Plt Ketum Imam Fauzan juga sudah dimosi tidak percaya oleh 15 dari 25 ketua PW GPK peserta rapimnas GPK. Otomotis segala keputusan Imam Fauzan tidak perlu diperhatikan dan dipertimbangkan," kata Mustafid.

Dia pun membongkar kelakukan pimpinan GPK di Jakarta sebulan sebelum surat keputusan pemecatan itu turun, ketika Imam Fauzan berkunjung ke Jateng. Tujuannya adalah mengajak kader GPK Jateng mendukung Ganjar sebagai capres.

"Namun langsung ditolak mentah-mentah oleh kader GPK Jateng. Sampai sekarang kader GPK se-Jateng solid mendukung Anies," ucap Mustafid.

Bahkan, lanjut Mustafid, GPK Jateng dalam waktu dekat bakal menggelar deklarasi besar-besaran untuk mendukung Anies. Dia memastikan, acara itu bakal dihadiri ribuan kader GPK dan PPP Jateng.

Mustafid juga menyinggung soal pengakuan Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono yang mengeklaim, sebagian besar kader partai berlambang Ka'bah tersebut menginginkan Ganjar sebagai capres, merupakan laporan palsu. Hal itu karena banyak lembaga survei, termasuk survei internal yang hasilnya di atas 60 persen menginginkan Anies didukung kader PPP.

"Kader GPK maupun PPP banyak yang berpandangan elite PPP sekarang malah menjadi budak oligarki, padahal kadernya berjuang keras melawan oligarki yang menguasai negeri ini untuk kepentingan pribadi," kata Mustafid yang dulunya berprofesi sebagai wartawan.

NasDem soal Demo Tolak Anies di Solo: Rekayasa, Nanti Juga Cape Sendiri

Teknoiot - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan penolakan oleh sekelompok warga saat hendak menghadiri pernikahan di Solo, Jawa Tengah. Partai NasDem merespons santai penolakan kepada bakal calon presiden yang akan diusung pada tahun 2024 itu.

"Nggak ada masalah, itu rekayasa semua. Nanti mereka akan capek sendiri. Nggak apa-apa, Mas Anies makin dizalimi makin bagus," kata Ketua DPP NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) kepada wartawan, Senin (26/12/2022).

Gus Choi menilai kesabaran Anies makin tebal dengan adanya demo penolakan itu. Dia kemudian menyinggung soal doa yang dikabulkan.

Instagram Anies Baswedan



"Kesabarannya makin tebal, makin dicintai Allah. Selanjutnya Allah akan mengabulkan doanya," tutur dia.

Diketahui, sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Masyarakat Solo Raya menggelar aksi menolak kedatangan Anies Baswedan di Kota Solo, Minggu (25/12). Aksi dilakukan dengan membentangkan poster bernada penolakan di tepi jalan sekitar kawasan exit Tol Klodran.

Dilansir dari detikJateng, Anies pada saat itu dikabarkan berkunjung ke Kota Solo untuk menghadiri acara pernikahan anak salah satu temannya. Mereka menilai Anies telah memberi contoh buruk bagi demokrasi di Indonesia.

"Menurut kami, Anies Baswedan telah memberikan contoh buruk bagi demokrasi di Indonesia. Dia melakukan kampanye terselubung di berbagai daerah dengan kedok safari politik," kata Koordinator Lapangan Aksi, Krisna, saat dihubungi detikJateng, Minggu (25/12/2022).

Mereka membawa poster bertuliskan 'Tolak Kampanye Terselubung Anies Baswedan', 'Wong Solo Tolak Anies Baswedan', 'Anies Baswedan, Bapak Politik Identitas, Tolak' dan beberapa poster lainnya. Menurut mereka, Anies telah mencuri start kampanye. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Anies Baswedan itu harusnya mendapat 'kartu merah' lantaran telah mencuri start.

Mantan Anggota TGUPP Anies Baswedan Tatak Ujiyati merespons terkait aksi penolakan kedatangan Anies di Solo. Tatak heran pasalnya Anies datang untuk menghadiri kondangan.

Tatak menjelaskan kedatangan Anies ke Solo itu untuk menghadiri pernikahan anak dari teman semasa kuliah. Tatak mengaku dirinya pun turut hadir sebagai undangan dalam acara itu.

"Opo tumon (apa pantas), orang kondangan kok didemo? Kemarin di Solo, sekitar 10 orang mendemo Anies Baswedan saat menghadiri undangan pernikahan anak teman kuliahnya," kata Tatak seperti dilihat dalam cuitannya, Senin (26/12). Tatak sudah mengizinkan cuitannya dikutip.


Ref: Detik

Bikin Geger! Meskipun Elektabilitas Ganjar Pranowo 42 Persen, Namun yang Untung Ternyata Anies Baswedan, Kok Bisa?

Teknoiot - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa meskipun elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tinggi, namun yang diuntungkan ternyata mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Hal ini karena relawan Anies Baswedan di lapangan bergerak untuk terus membuat elektabilitas Bacapres Partai NasDem itu melejit dan mengalahkan Ganjar Pranowo yang meskipun tinggi ternyata angka palsu.

"Jadi kalau kita lihat di lapangan justru Anies oleh relawannya menganggap, oke kalau ada kecurangan di Istana, mari kita jujur lakukan tindakan habis-habisan dengan Anies," ucap Rocky dilansir dari Channel YouTube Pribadinya, Senin (26/12/2022).

"Sehingga Anies akan ditumbuhkan oleh relawan, karena relawan tahu dia akan dicekal oleh survei palsu yang pro Ganjar. Sementara Ganjar secara riil tidak pernah naik tuh karena orang anggap dia itu naik karena diagung-agungkan," tambah Rocky.

Foto by FAJAR



Lanjut mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) ini bahwa yang lebih konyol dari elektabilitas Ganjar yang direkayasa itu membuat untung Anies Baswedan.

"Rekayasa itu dimulai untuk mencegah Anies dan konsekuanesinya Ganjar ahrus di build up nah itu kan bubble sebetulnya, kan bahaya juga buat Ganjar."

"Seolah-lah Ganjar sudah di atas angin, padahal anginnya saja belum bertiup," imbuh Rocky.

Diketahui sebelumnya, Lembaga Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru pada Kamis, 22 Desember, elektabilitas Ganjar Pranowo meraup suara 42,8 persen. Angka ini berpotensi memenangkan pertarungan Pilpres 2024 hanya satu putaran jika melawan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Data tersebut merupakan data ekstrapolasi yaitu simulasi ketika tingkat pengenalan calon diasumsikan sama rata atau mendekati pemilihan dengan 3 nama yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar berada di angka 42,8 persen. Sementara di bawahnya Anies Baswedan mendapat 28,1 persen, Prabowo Subianto 23,9 persen, dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 5,2 persen.

18 Dec 2022

Motif Heru Budi Acak-acak Warisan Anies Baswedan Dikuliti Satu Persatu, Ternyata Oh Ternyata Tujuannya Jahat Banget, Astaga!

Teknoiot - Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza membongkar motif dari langkah politis Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang terkesan ingin menghapus jejak-jejak peninggalan eks Gubernur Anies Baswedan.

Efriza menilai, Heru Budi tengah berupaya menjatuhkan citra positif yang selama lima tahun dibangun Anies di Jakarta. Ia menyebut banyak kinerja Anies yang nantinya akan diputarbalikkan oleh Heru.

"Motif Heru Budi tentu saja ingin menunjukkan program Anies banyak yang ngawur, memboroskan anggaran, kebijakan yang dipilih dan diambil oleh Anies tidak tepat sasaran," kata Efriza saat dikonfirmasi, Jumat (16/12/2022).

Heru tentu tidak hanya sekedar membuang kebijakan Anies. Tak bisa dihindari, untuk memperlancar kepemimpinannya Heru turut membersihkan orang-orang yang selama ini dianggap sebagai kepercayaan atau dekat dengan Anies.


 

"Merombak struktur jajaran Pemprov dan BUMD untuk kebutuhan mempermudah ruang gerak dan soliditas terhadap kepemimpinan Heru Budi. Dia ingin kepemimpinannya dapat berjalan dengan solid, cepat, lancar, dan sukses," kata Efriza.

Efriza berpendapat, secara tidak langsung Heru Budi tengah melakukan pembunuhan karakter Anies. Sebab, Heru berupaya untuk menghilangkan citra dari hasil karya kepemimpinan sebelumnya.

"Bak pembunuhan karakter, karakter Anies menjadi buruk, citra Anies yang digembar-gemborkan oleh Anies dan kawan-kawan sebagai pemimpin yang berhasil nyatanya malah sebaliknya," ujarnya.

Efriza menilai, hal ini yang membuat para loyalis Anies teriak karena tidak terima atas perlakuan Heru selama menjadi Pj Gubernur. Disisi lain, sikap Heru yang demikian akan menggangu jalan Anies untuk mencapai kesuksesan di Pilpres 2024.

"Inilah yang membuat pendukung Anies marah dan mencak-mencak, sebab langkah Anies sebagai capres ternyata terdapat noda di kepemimpinannya, Anies tidaklah pemimpin yang benar-benar sukses memimpin DKI Jakarta," ungkapnya.

Seperti diketahui, banyak langkah Heru Budi yang terkesan ingin merubah apa yang sudah dibentuk oleh Anies. Mulai dari perubahan slogan Jakarta, pengaktifan kembali meja pengaduan, rotasi jabatan birokrat di lingkungan Pemprov DKI, sampai dengan restrukturisasi jajaran direksi di sejumlah perusahaan BUMD DKI.

Bahkan, Heru sampai membuat aturan baru terkait dengan pembatasan usia kerja pegawai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di lingkungan Pemprov DKI. Dari yang sebelumnya tidak dibatasi, kini Heru membatasi usia kerja PJLP hanya sampai 56 tahun.

Ref: populis

Tweet Poster Hoaks, HallOfHoaks; Perilaku Ruhut Sitompul Amat Tercela

Teknoiot - Akun twitter cek fakta HallOfHoaks, @HallOfHoaks, menyebut prilaku membuat dan menyebarkan hoaks seperti yang dilakukan oleh politikus PDI-P Ruhut Sitompul amat tercela.

“Perilaku membuat dan atau menyebarkan HOAKS seperti yang dilakukan oleh @ruhutsitompul adalah perilaku yg amat tercela! Yuk lawan terus konten-konten HOAKS,” cuit HallOfHoaks seperti dikutip KBA News dari akun @HallOfHoaks, Minggu, 18 Desember 2022.

Pernyataan HallOfHoaks tersebut menanggapi poster yang disebar oleh akun Ruhut Sitompul @ruhutsitompul yang bergambar calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan hari ini, Minggu, 18 Desember 2022, sekira pukul 03.57.


Screenshoot tweet Ruhut Sitompul yang diklaim oleh akun Hall Of Hoaks adalah hoaks



Poster bergambar Anies Baswedan tersebut diberi narasi “Saat Ahok 2 Kali Singgung Orang yang Pintar Ngomong di Acara Relawan.” Kemudian di bawah tulisan itu terdapat tulisan dengan ukuran yang lebih besar dengan huruf kapital, “YANG PINTER NGOMONG BIASANYA BANYAK NGIBULNYA KAYAK ANIES!”

Gambar Anies dan tulisan tersebut disebar oleh Ruhut Sitompul dengan memberi keterangan “Ha ha ha geli ka’le, tertawa Aku termehek mehek MERDEKA.”

HallOfHoaks menyebutkan bahwa faktanya tidak seperti itu. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sama sekali tidak menyinggung pihak manapun, termasuk Anies Baswedan. Fakta itu terekam dan diberitakan oleh media, salah satunya detik.com.

“Faktanya dari artikel berita yang dimuat @detik.com tak ada kalimat dari Pak @basuki_btp yang menyatakan pernyataan bernada menyerang kepada Pak @aniesbaswedan tersebut,” tulis HallOfHoaks.

Pada unggahan HallOfHoaks disertakan pula link berita detik.com dengan judul “Saat Ahok 2 Kali Singgung Orang yang ‘pintar Ngomong’ di Acara Relawan.”

Akun PipihFiles @pipihfiles membalas cuitan HallOfHoaks dengan mengunggah poster dengan tulisan “Tugas utama buzzer Rp Memproduksi kebohongan atau hoax. Terus-menerus, diulang & terus diulang. Mereka aman krn dilindungi rezim.”

Poster yang diunggah @pipihfiles menampilkan inzet foto seorang laki-laki dengan diberi identitas sebagai Paul Joseph Goebbels, Menteri Penerangan Publik dan Propaganda Nazi. Di atas nama tersebut terdapat kalimat “Sebarkan kebohongan berulang-uang kepada publik. Kebohomgan yang diulang-ulang, akan membuat publik menjadi percaya bahwa kebohongan tersebut adalah sebuah kebenaran.”

Poster ini pun ditag ke akun @ruhutsitompul, @detik.com, dan @basuki_btp.




Ref: KBA

Mendadak Bikin Regulasi, Kenapa Bawaslu Terusik dengan Safari Politik Anies?

Teknoiot - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mempertanyakan rencana Bawaslu RI membuat regulasi guna membatasi praktik curi start kampanye menyusul adanya laporan terkait safari politik Anies Baswedan.

Rencana itu sebelumnya disampaikan Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja menyusul adanya laporan Anies Baswedan curi start kampanye Pilpres 2024.

"Dengan adanya silaturahmi Saudara Anies, kok tiba-tiba Bawaslu merasa terusik, mendadak ingin menghadirkan regulasi," kata Rachman Thaha dikutip dari JPNN.com, Sabtu (17/12).




Bawaslu sendiri sudah menyatakan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Anies Baswedan dari safari politik ke Aceh, beberapa waktu lalu. Namun, eks gubernur DKI Jakarta itu hanya dinilai tidak etis. Oleh karena itu, senator yang beken disapa dengan inisial ART itu mempertanyakan regulasi semacam apa lagi yang ingin dibuat Bawaslu RI.

"Jangan seenaknya membuat regulasi untuk menyandera seseorang, seorang anak bangsa yang ingin punya ruang untuk memimpin negeri ini," tutur ART.

Anggota DPD asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu meminta Bawaslu jangan sampai membuat aturan-aturan yang terkesan menghambat regenerasi kepemimpinan bangsa.

"Jangan mengada-ada. Ada apa dengan Bawaslu hari ini? Bawaslu jangan menjadi alat secara politik, jika mau menyandera seseorang. Ini anak negeri, anak bangsa harus semua diberi ruang. Karena ini persoalan regenerasi ke depan," ucap ART.

Ref: JPNN

Framing Videonya Soal Batik Hingga Viral, Anies Baswedan Santun Tegur Akun NU Garis Lucu

Teknoiot - Partai Nasdem menegur akun Twitter @NUgarislucu karena mengunggah potongan video pidato Anies Baswedan secara sepotong saja.

Sebagai jawabannya, bakal calon presiden (bacapres) ini lalu mengunggah video berdurasi lebih panjang yang berisikan konteks lengkap ucapannya di akun Twitternya @aniesbaswedan.

"Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu," cuitan Anies.

Anies Baswedan saat memimpin rapat dengan jajaran pemda DKI 



Sebelumnya, tersebar video saat Anies berbicara soal batik saat bersafari di Universitas Muslim Indonesia (UMI). Video itu kemudian viral setelah dipotong.

Pada potongan video, Anies menyebut kain batik merupakan pakaian yang digunakan untuk bagian bawah atau sarung, bukan sebagai baju.

"Batik itu dipakainya untuk sarung, tidak ada batik untuk baju," kata Anies dalam potongan video yang diunggah akun Twitter @NUgarislucu.

Hal itu merupakan 'pelanggaran' karena tidak menjalankan pakem sebelumnya. Namun dari kesalahan itu, baju batik menjadi pakaian identitas Indonesia.

"Pelanggaran itu sekarang jadi kebiasaan baru," sebut Anies.

Bawaslu Tuding Anies Curi Start, Anak Buah AHY Langsung Singgung Pejabat yang Sebar Fotonya di Mesin ATM hingga Bandara

Teknoiot - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menilai safari politik yang getol dilakukan Anies Baswedan belakangan ini bisa masuk kategori kampanya terselubung.

Tidak hanya itu, Bawaslu bahkan mengatakan safari politik tersebut tidak etis. Juga terkesan curi start melakukan kampanye.

Merespon hal itu, Kader Partai Demokrat Yan A Harahap merespon dengan mengungkit adanya pejabat yang memanfaatkan jabatannya untuk kampanye.




“Kampanye terselubung itu, pejabat negara yang narok wajahnya di ATM Bank milik negara, bandara dan tempat-tempat fasilitas milik negara,” ungkapnya, dikutip Fajar.co.id dari fuitannya di Twitter, Sabtu (17/12/2022).

Bukan hanya itu, Yan Harahap juga menyinggung beberapa gelagat lainnya pejabat dimaksud.

“Yang foto-foto sendirian di lokasi bencana, bikin baliho terima kasih untuk dirinya dirinya. Yang jalan-jalan seolah-olah dikejar-kejar fans, dan lain-lain.” ungkap Yan Harahap.

Diketahui sebelumnya, Anies dilaporkan ke Bawaslu soal safari politiknya yang dianggap berkampanye sebelum waktunya. Walau demikian, Bawaslu menolak laporan tersebut.

Ref: Fajar

16 Dec 2022

Suara Anies Rendah di Jateng dan Jatim, Gus Choi: Karena Belum Dikunjungi

Teknoiot - Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie mencermati suara para pendukung calon Presiden (Capres) Anies Baswedan yang masih rendah di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), sebenarnya potensial. Hanya saja belum dikunjungi dalam safari politik Anies.

“Banyak daerah potensial (yang men)dukung Anies, tapi belum dikunjungi seperti Banten, NTB, Maluku, Kalimantan. Jatim, dan Jateng juga belum,” kata Gus Choi, sapaan akrab Effendi Choirie kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta pada Jumat (16/12/2022).

Tak hanya itu, ia juga menyebut jadwal kunjungan ke beberapa wilayah yang sentral ini masih disusun oleh Partai NasDem.



“Mereka (para pendukung Anies) yang berada di sentra-sentra kultural sedang menunggu kehadiran Anies. (Untuk) jadwal(nya) sedang disusun,” terangnya.

Lalu untuk strategi mengembangkan sayap para pendukung Anies di luar Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, Gus Choi menyebut tentu NasDem memiliki banyak strategi di dalamnya. Hanya saja tentu rakyat perlu mengenal terlebih dahulu tentang sosok capresnya, baru beralih ke strategi yang lain.

“Tentu banyak strategi atau strategi berlapis. Tapi yang paling utama tahap awal inilah adalah perkenalan (ta’arruf) dan silaturahmi,” tutur Gus Choi.

“Rakyat perlu mengenal secara dekat pemimpinnya. kenal akhlaknya, komitmennya, rekam jejaknya, pikirannya, wawasannya, (serta) perilakunya,” lanjut dia.

Sebelumnya, Poltracking Indonesia menggelar survei di lima provinsi besar, pada periode 26 November hingga 2 Desember 2022. Hasilnya, raihan suara untuk Anies Baswedan unggul di tiga provinsi besar di Pulau Jawa.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebutkan elektabilitas Anies sebagai calon presiden (capres) unggul di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat atau Jabar.

Tercatat raihan suara Anies menang jauh dari dua capres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. “Elektabilitas capres di DKI Jakarta, dengan tiga nama capres terkuat, yaitu Anies 49,6 persen Ganjar 27,5 persen, Prabowo 15,7 persen,” ujar Hanta di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Ref: Inilah

Nasihat Adem Politisi NasDem Ke Ruhut Yang Kerap Sudutkan Anies: Lebih Baik Narasinya Seputar Gagasan

Teknoiot - NasDem buka suara usai bakal calon presiden mereka, Anies Baswedan kena serang Ruhut Sitompul. Nasdem menilai politikus PDIP itu memang salah satu pihak yang kerap menyudutkan Anies.

Ruhut Sitompul baru-baru ini mengatakan Indonesia akan hancur jika dipimpin Anies Baswedan. Menanggapi itu, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya berujar pernyataan Ruhut Sitompul merupakan prejudice, tak berdasar dan sebuah pernyataan yang hanya didasari semangat kebencian saja.

Sebab, kata Willy, apa yang dituduhkan ke Anies sama sekali tidak teruji, baik selama Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta maupun posisi Anies saat ini yang menjadi bakal capres NasDem.

"Jadi, suara-suara seperti yang dituduhkan itu sama sekali tidak berdasar," kata Willy Aditya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/12/2022).

Ruhut Sitompul


Willy mengatakan apa yang dilakukan oleh Ruhut merupakan praktik kampanye yang usang. Ruhut terkesan memproduksi isu lama seolah publik akan aware.

Padahal, menurut dia, generasi bangsa ini terus tumbuh dan belajar sehingga tidak akan gampang dipengaruhi oleh hal-hal semacam itu.

"Jadi, saran saya, Bang Ruhut dkk, gantilah narasi kampanyenya. Alih-alih membangun kesadaran kebangsaan, praktik semacam itu justru menjadi bagian dari memelihara perpecahan," tutur Willy.

Willy menyarankan agar Ruhut bisa mengganti narasinya seputar gagasan. Narasi-narasi gagasan nantinya dapat membuat pelaksanaan Pemilu berjalan dengan aman, damai dan tenang. Selain itu, narasi gagasan tentu akan membuat bangsa ini semakin cerdas, sesuatu yang akan membawa politik kita menjadi semakin berkualitas.

"Ketimbang terus menerus mereproduksi narasi semacam itu (kebencian), akan lebih baik narasinya seputar gagasan yang lebih maju," kata Willy.

Ref: Suara

12 Dec 2022

Anies Disambut Ribuan Warga, Relawan Jokowi Disindir: Tidak Ada yang Dibayar Apalagi Ditipu Acara Sholawat

Teknoiot - Pegiat media sosial Eko Widodo menyoroti ratusan ribu masyarakat Pangkep yang tertumpah ruah, memadati Lapangan Citramas Kota Pangkep menyambut kehadiran calon Presiden Usungan Partai Nasdem Anies Baswedan.

Eko Widodo menyindir relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menghadiri acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), yang menerima bayaran setelah hadir di acara tersebut.

Hal itu disampaikan Eko Widodo dalam akun Twitter pribadinya, pada Minggu 11 Desember 2022.

"Kumpul relawan di GBK jadi tidak ada artinya melihat sambutan rakyat tumpah ruah dimana2, tidak ada yg dibayar, dikasih sembako apalagi ditipu acara sholawat.. sosok pemimpin yg dicintai rakyatnya!!," ujar Eko Widodo dikutip dari Newsworthy.




Sebelumnya, Bakal calon Presiden usungan Partai NasDem Anies Baswedan terus menggencarkan safari politik di berbagai daerah. Kali ini bekas Gubernur DKI Jakarta itu mulai tebar pesona kepada warga Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Minggu, (11/12/2022) setelah sehari sebelumnya Anies merayakan Natal bersama bareng warga Papua.

Anies mengklaim kedatangannya di Kabupaten Pangkajene disambut antusias ribuan warga Bahkan, tingginya antusiasme membuat masyarakat rela menunggu dari subuh untuk bisa mengikuti acara tersebut.

"Pangkep Hebat. Puluhan ribu masyarakat sudah memenuhi Taman Musafir di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sejak selepas subuh," ujar Anies dikutip dari instagram pribadinya @aniesbaswedan, Minggu (11/12/2022).


Anies mengklaim, acara tersebut dihadiri oleh puluhan ribu warga secara sukarela tanpa ada imbalan apapun. Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa banyak masyarakat yang menginginkan adanya perubahan.

"Kita semua datang secara sukarela, inilah para pejuang perubahan," ujarnya.

Anies berharap perjuangan masyarakat Pangkep ini bisa menjalar ke daerah-daerah lainnya. Ia menginginkan semangat perubahan bisa tersebar ke seluruh masyarakat di penjuru Tanah Air.

10 Dec 2022

Pendukung Prabowo di Sulsel Loncat ke Anies?

Teknoiot - Usai purnatugas sebagai gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan getol keliling Indonesia menggelar acara bertajuk Silaturahmi kebangsaan.

Bakal Calon Presiden (capres) usungan Partai NasDem ini mendapat sambutan hangat masyarakat yang menginginkan perubahan di republik ini.

Selama dua pekan terakhir, Anies telah menginjakkan kaki di Aceh, Riau, Padang, Palu, Papua. Kini giliran Sulawesi Selatan menjadi tujuan destinasi politik Anies selanjutnya.

Analis Politik, Ras Md menilai Anies Rasyid Baswedan yang telah dideklarasikan oleh partai NasDem 3 Oktober 2022 lalu adalah satu-satunya kelompok penantang yang bakal tampil sebagai peserta capres menghadapi kelompok pelanjut rezim Jokowi.

Anies Baswedan

Ia menjelaskan, ketegasan Partai NasDem mengusung Anies tentu merubah peta politik nasional.

Partai besar sekelas PDI Perjuangan akan berpikir ulang untuk memaksakan keinginannya mencalonkan Puan Maharani sebagai capresnya.

Tampilnya Anies Baswedan sebagai capres partai Nasdem tentu membawa dampak positif terhadap elektoral partai NasDem atau Coattail Effect dari Anies.

"Partai NasDem sebagai partai pengusung Anies Baswedan makin tak terbendung lagi peluang menangnya di Sulsel," ungkap Ras Md dalam keterangan tertulisnya yang diterima fajar.co.id, Sabtu (10/12/2022).

Selain kerja-kerja politik partai NasDem yang tergolong cukup baik selama ini, akan mendapat keberkahan elektoral lagi dari para pemilih Anies Baswedan.

"Sulsel dalam pemilu 2019 lalu, Prabowo menang. Hanya saja, migrasi dukungan Prabowo cenderungan ke Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. Walaupun Prabowo maju kembali," jelasnya.

Faktor migrasi dukungan Prabowo Subianto ke Anies disebabkan oleh personal Anies yang dinilai sebagai antitesa dari rezim hari ini.

Sedangkan kata Ras, Prabowo terasosiasi sebagai bagian dari rezim. Tidak hanya di Sulsel, di wilyah-wilayah lain pun demikian.

"Kantong-kantong suara Prabowo di tahun 2019 lalu, cenderung bermigrasi ke Anies," nilainya.

Ada sejumlah indikator yang membuat Anies dengan pasangannya nanti mampu menghadapi para pesaing. Ataukah justru sebaliknya, Anies tak mampu menumbangkan pilihan rezim Jokowi.

"Dari aneka data kuantitatif dan juga kualitatif, saya memproyeksikan peluang terpilihnya Anies Rasyid Baswedan pada Pilpres mendatang paling tidak ada tiga skenario pertarungan agar Anies bisa memenangkan pertarungan Pilpres mendatang," ujar Direktur eksekutif parameter Publik Indonesia

Skenario pertama adalah tiga pasang capres. Anies, Prabowo dan juga Ganjar. Dalam simulasi ini, potensi Anies menang cukup terbuka. Walaupun potensi dua putaran bakal terjadi.

Mengapa Anies berpeluang? Karena konsentrasi pemilih rezim Jokowi akan terpecah walaupun Ganjar dinilainya akan lebih unggul dari Prabowo menggaet pemilih Jokowi.

Sementara di kelompok antitesa rezim, tentu solid ke Anies. Sehingga peluang figur masuk ke putaran selanjutnya hanya Anies dan Ganjar saja.

Lalu kemana migrasi pemilih Prabowo jika putaran kedua? tentu kecenderungannya lebih besar ke Anies. Faktor irisan suara antara Anies dan Prabowo cukup kuat.

Skenario kedua adalah skenario tiga pasang capres. Anies, Prabowo dan juga Puan Maharani sebagai figur utama.

"Dalam skenario ini, Ganjar tidak lagi tampil sebagai figur utama. Peluang Anies makin terbuka lebar. Bahkan jika skenario ini terbangun, Anies berpeluang menyelesaikan Pilpres dalam satu putaran," tegasnya.

Lagi-lagi konsentrasi pemilih rezim Jokowi akan terpecah. Sehingga sangat menguntungkan posisi elektoral Anies.

Skenario ketiga adalah empat pasang capres. Anies, Prabowo, Ganjar dan Puan.

Dengan simulasi parpol koalisi, Anies diusung NasDem, Demokrat dan juga PKS. Prabowo Gerindra dan PKB. Ganjar diusung KIB dan terakhir Puan diusung PDI Perjuangan.

Menurut Ras, jika simulasi poros ini terjadi, lagi-lagi Anies makin diuntungkan. Bahkan Anies berpeluang menyelesaikan pertarungan satu putaran walaupun tidak semudah Anies melawan Prabowo dan Puan.

Ref: Fajar

English

Anies Baswedan

Tekno