TEKNOIOT: Ganjar Pranowo
Showing posts with label Ganjar Pranowo. Show all posts
Showing posts with label Ganjar Pranowo. Show all posts

10 Jan 2023

Heboh PDIP Gagal, Ganjar Pranowo Disebut Tak Pantas Jadi Presiden: 'Nggak Bakalan Saya Pilih'

Teknoiot - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang sekaligus kader PDI Perjuangan terus mendapat sorotan. Salah satunya terkait peluang Ganjar yang digadang-gadang pantas maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

Namun, sejumlah pihak memperlihatkan ketidakcocokannya dengan rencana Ganjar maju capres. Salah satunya adalah pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto.


Dalam akun media sosial Twitter-nya, Gugun mengkritik acara Ganjar Pranowo Festival yang digelar pada Sabtu (7/1) di Yogyakarta. "Ini benar-benar gila. Pesta pora di atas penderitaan rakyatnya sendiri. Mengerikan kalau dia sampai jadi presiden!" tulisnya dikutip Senin (9/1/2023).







Warganet pun merespons kritikan Gigin tersebut. "Enggak bakalan saya pilih yg model kayak begini.. ngurus jawa tengah 2 periode aja enggak becus.. apalagi mau ngurus Indonesia dari Sabang sampai Merauke.. klu jadi presiden saya yakin Indonesia akan tambah hancur dan babak belur..," tulis @BMor***.

Sementara, @Arofani*** menulis, "Orang seperti Ganjar mana mau mikirin rakyat, rakyat Jawa Tengah kesulitan beras disuruh makan tiwul, kalo rakyatnya makan tiwul, pemimpinnya jg harus makan tiwul jugalah, itu kalo dia punya hati nurani."

Sementara itu, pegiat media sosial Helmi Felis dalam kesempatan berbeda juga menuliskan kritikannya terhadap Ganjar dan partainya. "PDIP gagal. Makin jelas kita lihat Jawa tengah yang sedang alami banjir hebat, namun Gubernurnya tidak di tempat," tulisnya dalam akun media sosialnya, dikutip Senin (9/1).

"Apalagi masyarakat Jawa Tengah terlihat tidak diperhatikan kesejahteraannya. Belum soal WADAS dan lainnya," kritiknya kepada Ganjar Pranowo.

"Slogan Partai Wong Cilik omong kosong aja itu...!!" pungkasnya.


Ref: Wartaekonomi 

1 Jan 2023

Bisanya Cuma Bikin Video Joget, Tapi Bilang Indonesia OTW Jadi Negara Adidaya, Mas Ganjar Ngomong Apa Sih? Sono Main Tiktok Lagi!

Teknoiot - Ekonom senior Rizal Ramli ikut menyoroti pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dengan percaya diri mengatakan kelak Indonesia bakal menjadi negara adidaya, sebab saat ini Indonesia sudah punya atribut lengkap menuju negara super power.

Menurut Rizal Ramli pernyataan Ganjar Pranowo jelas hanya sebuah retorika yang kedengarannya menyenangkan tetapi sukar untuk diwujudkan, sebab jika diukur dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Ganjar Pranowo kata Rizal Ramli jelas sangat tidak mampu mengantar Indonesia menjadi bangsa yang digdaya.

"Ngomong opo toh ?? Isonya rhetoric dan tik-tok kan doang,"kata Rizal Ramli dalam sebuh cuitan di akun twitternya dilansir dari Populis.id Kamis (29/12/2022).
 
Screenshoot salah satu video tiktok yang menampilkan Ganjar Pranowo



Ketimbang pusing cari cara membawa Indonesia sebagai negara adidaya, Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini justru meminta Ganjar Pranowo fokus menjadi tiktoker sebab politisi PDI Perjuangan itu dinilai hanya pandai membuat video joget-joget tak jelas lalu pamer di media sosial Tiktok.

"Ditanya cara detailnya pasti glagapan sono main tiktok lagi," pungkasnya.

Kritik pedas pernyataan Ganjar Pranowo ini juga turut dilontarkan Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto.

Dia pesimis dengan klaim politisi PDI Perjuangan tersebut, sebab saat ini masih banyak penduduk miskin di Indonesia, salah satunya adalah Jawa Tengah yang juara satu provinsi termiskin se-Indonesia.

Gigin lantas menyinggung Ganjar Pranowo yang disebutnya telah gagal mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.

“Memerangi kemiskinan di Jateng aja gagal total kok mau menjadikan Indonesia negara adidaya," kata Gigin.

Alih-alih menjadi negara super power, Indonesia kata Gigin justru terancam bubar jika kelak Ganjar menjadi Presiden selanjutnya.

Perlu diketahui Ganjar saat ini menjadi salah satu calon presiden paling potensial, namun dirinya hingga sekarang ini belum mendapatkan restu dari PDI Perjuangan kendati elektabilitasnya moncer dan bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

"Jangan-jangan (Indonesia) malah bubar,” ketus Gigin.

Sebagai diberitakan sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku Indonesia berpeluang besar menjadi negara adidaya.Kata dia Saat ini tanda-tanda menuju negara super power sudah mulai nampak.

Menurut Ganjar, salah satu tanda Indonesia bakal menjadi salah satu negara terkuat sejagat adalah masuknya Indonesia dalam daftar lima besar negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2045 mendatang.

"Peluang besar kita miliki saat ini untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara adidaya. Targetnya, pada peringatan satu abad kemerdekaan yaitu pada tahun 2045 Indonesia masuk dalam 5 besar sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia," kata Ganjar.

Ref: Populis


Ganjar Klarifikasi soal Dana Zakat Baznas buat Renovasi Rumah Kader PDIP

Teknoiot - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut bantuan dana renovasi rumah Rp20 juta kepada beberapa orang kader PDIP di Jateng dicabut.Pernyataan itu merespons polemik mengenai plakat bantuan tercantum logo dan tulisan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Ganjar mengaku banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas. Status bantuan itu, kata dia, masih belum dicairkan hingga saat ini.

"Ya saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain," kata Ganjar dalam keterangan tertulis dilansir dari Detik Jateng, Sabtu (31/12).

Mulanya, Ganjar mengklaim baru mengetahui kehadiran Baznas di lokasi bantuan dan niat Baznaz membantu dengan nominal Rp20 juta.



Menurutnya, nominal tersebut pun kurang sebab bakal digunakan untuk pembangunan. Karena itu, pihaknya yang bakal menyelesaikan.

"Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp50 juta. Sisanya nanti saya yang menyelesaikan," jelas Ganjar.

Sebelum menyalurkan bantuan, imbuh dia, dana pemberian bantuan tersebut dinyatakan tidak menyalahi aturan serta ketentuan yang berlaku.

Pemprov Jateng selama ini sudah bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan. Selain itu, Ganjar menyebut Pemprov Jateng juga ikut menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan selama ini telah menggalakkan upaya gotong royong pengentasan kemiskinan Jateng bersama bupati dan wali kota serta perusahaan swasta.

Sejak 2013 terhitung setidaknya 1,14 juta rumah warga miskin yang dibangun menjadi layak huni.

Pemberian bantuan oleh Ganjar menjadi sorotan di media sosial. Sebab, warga miskin yang diberikan dana dari Baznas Jawa Tengah merupakan kader PDIP.

Ganjar juga sempat mengunggah foto penyerahan bantuan tersebut dalam akun Twitter @ganjarpranowo. Ia mengatakan bantuan itu menjelang ulang tahun PDIP ke-50. Adapun penerima bantuan itu merupakan Ketua Ranting PDIP.

"Menjelang ultah @PDI_Perjuangan ke-50, saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. Rumah Pak Sumarwan ini jadi yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDIP Desa, Kapencar, Kecamatan Kertek, (Kabupaten) Wonosobo," katanya melalui akun Twitter, @ganjarpranowo, Jumat (30/12) lalu.

Kini unggahan tersebut sudah dihapus. Kendati demikian, warganet ramai mengkritik Ganjar karena diduga menggunakan dana Baznas untuk kepentingan partai.

Kala dikonfirmasi, Ketua Baznas Jawa Tengah Ahmad Daroji menjelaskan pihaknya memberikan bantuan kepada warga miskin tanpa melihat afiliasi partainya.

Ahmad pun menyebut Ganjar memberikan bantuan dana dari Baznas untuk renovasi rumah warga miskin yang merupakan kader PDIP.

Ref: CNN


Ganjar Lakukan Blunder, Rocky Gerung: Harusnya Jadi Negarawan Bukan Hanya Kader

Teknoiot - Keputusan Gubernur Jawa Tengah yang memberikan bantuan kepada kader PDIP dengan menggunakan dana yang bersumber dari Baznas dapat merugikan partai dalam sehingga elektabilitas.

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, sikap Ganjar tersebut telah membuat PDIP melakukan rapat internal karena kelakuan tersebut menyebabkan orang sinis pada partai. 

"PDIP juga udah rapat internal bahwa kelakuan Ganjar menyebabkan orang sinis pada PDIP karena akan dianggap kader-kader minta ganti rugi dalam bentuk dana perbaikan atau bantuan kemiskinan," Ujar Rocky dikutip dari akun YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (1/1/2023).





Rocky mengatakan, seharusnya Ganjar bilang saya kader PDIP bukan sebagai gubernur tapi itu gak mungkin karena itu melekat langsung dalam kedudukan dia sebagai gubernur.

"Yaudah hal yang udah terjadi terus mau dicarikan alasan ya susah," Ujarnya.

Dengan begitu akhirnya membuat publik mengepung Ganjar dengan sentimen baru di tengah upayanya untuk menjadi calon presiden pada pemilu 2024.

"Mestinya Ganjar tampil sebagai negarawan bukan sekadar sebagai akder PDIP, atau petugas partai. Itu intinya," Ungkapnya. 

Lanjutnya, Rocky mencontohkan jika di bikin analisa fenomenologis, bahwa di dalam diri Ganjar belum ada aspek kebangsaan.

"Dia tetap dianggap sebagai ya lokal doang, hanya mengurus partai gak mampu mengurus bangsa. Itu kan kampanye negatif jadinya," Tutupnya.

27 Dec 2022

Pilih Dukung Anies Jadi Capres, Ketua GPK Jateng Dipecat

Teknoiot -- Muhammad Mustafid mengaku dipecat dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka'bah Jawa Tengah (PW GPK Jateng). GPK merupakan salah satu underbow Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Keputusan pemecatan berdasarkan surat nomor 024/SK/PP.GPK/W/XII/2022 tentang Pemberhentian Ketua PW GPK Jateng yang diteken Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum GPK Imam Fauzan Amir Uskara dan Sekjen M Thobahul Aftoni pada 22 Desember 2022. Mustafid menganggap, keputusan itu sebagai konsekuensi GPK Jateng mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Menurut dia, akar rumput PPP memang mayoritas memilih Anies. Meski begitu, ia mengakui, elite PPP dan Pimpinan Pusat (PP) GPK di Jakarta mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo karena tekanan penguasa.

Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ka'bah Jawa Tengah (PW GPK Jateng) : Republika


"GPK Jateng prihatin dengan dengan elite PPP dan GPK di pusat yang tidak mendengar aspirasi umat Islam dan kader grass root. Dukungan kader di wilayah-wilayah kepada Ganjar Pranowo hanyalah setingan dan karena tekanan. Tidak murni inisiatif kader dan ada intimidasi agar kader di bawah tidak mendukung Anies," kata Mustafid kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Dia menuding, surat pemecatannya sebagai bentuk caper (cari perhatian) pimpinan GPK pusat ke elite PPP. Hal itu karena surat tersebut ditandatangani Imam Fauzan yang sudah dipecat lebih dulu dari jabatan ketua umum oleh Majelis Kehormatan Organisasi PP GPK.

"Plt Ketum Imam Fauzan juga sudah dimosi tidak percaya oleh 15 dari 25 ketua PW GPK peserta rapimnas GPK. Otomotis segala keputusan Imam Fauzan tidak perlu diperhatikan dan dipertimbangkan," kata Mustafid.

Dia pun membongkar kelakukan pimpinan GPK di Jakarta sebulan sebelum surat keputusan pemecatan itu turun, ketika Imam Fauzan berkunjung ke Jateng. Tujuannya adalah mengajak kader GPK Jateng mendukung Ganjar sebagai capres.

"Namun langsung ditolak mentah-mentah oleh kader GPK Jateng. Sampai sekarang kader GPK se-Jateng solid mendukung Anies," ucap Mustafid.

Bahkan, lanjut Mustafid, GPK Jateng dalam waktu dekat bakal menggelar deklarasi besar-besaran untuk mendukung Anies. Dia memastikan, acara itu bakal dihadiri ribuan kader GPK dan PPP Jateng.

Mustafid juga menyinggung soal pengakuan Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono yang mengeklaim, sebagian besar kader partai berlambang Ka'bah tersebut menginginkan Ganjar sebagai capres, merupakan laporan palsu. Hal itu karena banyak lembaga survei, termasuk survei internal yang hasilnya di atas 60 persen menginginkan Anies didukung kader PPP.

"Kader GPK maupun PPP banyak yang berpandangan elite PPP sekarang malah menjadi budak oligarki, padahal kadernya berjuang keras melawan oligarki yang menguasai negeri ini untuk kepentingan pribadi," kata Mustafid yang dulunya berprofesi sebagai wartawan.

Bikin Geger! Meskipun Elektabilitas Ganjar Pranowo 42 Persen, Namun yang Untung Ternyata Anies Baswedan, Kok Bisa?

Teknoiot - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa meskipun elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tinggi, namun yang diuntungkan ternyata mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Hal ini karena relawan Anies Baswedan di lapangan bergerak untuk terus membuat elektabilitas Bacapres Partai NasDem itu melejit dan mengalahkan Ganjar Pranowo yang meskipun tinggi ternyata angka palsu.

"Jadi kalau kita lihat di lapangan justru Anies oleh relawannya menganggap, oke kalau ada kecurangan di Istana, mari kita jujur lakukan tindakan habis-habisan dengan Anies," ucap Rocky dilansir dari Channel YouTube Pribadinya, Senin (26/12/2022).

"Sehingga Anies akan ditumbuhkan oleh relawan, karena relawan tahu dia akan dicekal oleh survei palsu yang pro Ganjar. Sementara Ganjar secara riil tidak pernah naik tuh karena orang anggap dia itu naik karena diagung-agungkan," tambah Rocky.

Foto by FAJAR



Lanjut mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) ini bahwa yang lebih konyol dari elektabilitas Ganjar yang direkayasa itu membuat untung Anies Baswedan.

"Rekayasa itu dimulai untuk mencegah Anies dan konsekuanesinya Ganjar ahrus di build up nah itu kan bubble sebetulnya, kan bahaya juga buat Ganjar."

"Seolah-lah Ganjar sudah di atas angin, padahal anginnya saja belum bertiup," imbuh Rocky.

Diketahui sebelumnya, Lembaga Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru pada Kamis, 22 Desember, elektabilitas Ganjar Pranowo meraup suara 42,8 persen. Angka ini berpotensi memenangkan pertarungan Pilpres 2024 hanya satu putaran jika melawan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Data tersebut merupakan data ekstrapolasi yaitu simulasi ketika tingkat pengenalan calon diasumsikan sama rata atau mendekati pemilihan dengan 3 nama yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar berada di angka 42,8 persen. Sementara di bawahnya Anies Baswedan mendapat 28,1 persen, Prabowo Subianto 23,9 persen, dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 5,2 persen.

26 Dec 2022

Heboh Skenario Curang! Bocoran dari Ketua KPU: Pilpres Sudah Didesain Pemenangnya Ganjar – Erick

Teknoiot - Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hasyim Asy’ari, tengah menghadapi tuntutan hukum yang sangat serius. Dia dilaporkan oleh Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaini Muin, ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP dengan dugaan pelecehan seksual. 

Laporan tersebut sudah disampaikan ke DKPP oleh Farhat Abbas, yang ditunjuk oleh Hasnaini sebagai pengacaranya. Selain ke DKPP, Farhat juga mengaku akan melaporkan Hasyim As’ari ke polisi pekan depan.

Ketua DKPP, Hedi Lukito, mengaku sudah menerima laporan tersebut dan sedang melakukan verifikasi administrasi. Kepada media, Hasyim Asy’ari mengaku telah mengetahui pelaporan dirinya ke DKPP. “Kami mengikuti pelaporan ke DKPP tersebut,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, Farhat mengaku telah melengkapi bukti pelaporannya. Bukti yang dibawa adalah pengakuan-pengakuan atau testimoni dalam bentuk rekaman video, bukti-bukti komunikasi WhatsApp, dan foto-foto pembelian sebuah tiket ke Yogyakarta, kemudian foto-foto kebersamaan.

Ganjar Pranowo - Erick Tohir


“Saya tidak ingin membahas soal isu pelecehan seksualnya. Biarlah DKPP dan polisi yang menindaklanjuti laporan tersebut dan apakah Hasna ini bisa membuktikannya. Saya justru lebih tertarik dengan testimoni Hasnaini bahwa dia dapat bocoran dari Hasyim Asy’ari . 

Bocoran tersebut adalah KPU telah mendesain bahwa pemenang Pilpres 2024 nanti adalah pasangan Ganjar Pranowo dengan Erick Thohir,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN dalam Kanal Youtube Hersubeno Point edisi Jumat (23/12/22).

Itu artinya, sebagai calon presiden Ganjar Pranowo akan dipasangkan dengan Erick Thohir sebagai calon wakil presidennya. Testimoni itu dibuat ketika Hasnaini diwawancarai oleh Farhat Abbas dan Ahmad Yani, Ketua Umum Partai Masyumi, yang bersama-sama Farhat juga menggugat KPU.

Benarkah pengakuan Hasnaini atau benarkah Hasyim Asy’ari pernah menyatakan hal itu kepada Hasnaini? Menurut Hersu, ini sangat menarik karena hitung-hitungannya sangat masuk akal. Ganjar, misalnya, selama ini disebut-sebut sebagai calon presiden skoci yang disiapkan oleh Presiden Jokowi kalau Jokowi gagal memperpanjang masa jabatannya.

Koalisi Indonesia Bersatu diduga akan digunakan oleh Ganjar Pranowo untuk maju capres. PAN dan PPP, 2 partai di KIB, secara terbuka sudah mengajukan Ganjar sebagai capresnya. Ketua Umum PAN juga sudah menyatakan akan mengajukan dan membawa nama Ganjar ke KIB. 

Begitu juga dengan pelaksanaan tugas Ketum PPP Mardiono yang menyatakan bahwa 14 pengurus DPW PPP sudah mengajukan nama Ganjar. 

Namun, pencapresan Ganjar tampaknya masih terganjal dari sikap Golkar yang ngotot mengajukan nama Airlangga sebagai capres Golkar harga mati. Bagaimana dengan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden? Erik juga sudah cukup lama merapat ke PAN dan PPP.

Jadi, menurut Hersu, kelihatannya memang pasangan Ganjar dan Erick tengah disiapkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu untuk maju sebagai pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024. Tapi dalam hal ini KIB baru PPP dan PAN. Tinggal Golkar yang belum memutuskan.

Bahwa kemudian ada info ketua KPU membocorkan skenario kepada Hasnaini, tentu saja menjadi sangat menarik. Jadi nyambung dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Sekali lagi, skenario itu, kalau memang info itu benar dan bagaimana nanti bisa diwujudkan, menurut Hersu, tergantung setidaknya pada tiga hal. Pertama, apakah PDIP pada akhirnya sepakat mengusung Ganjar? Menurut saya sangat sulit membayangkan Ganjar bakal menang Pilpres bila dia tidak didukung PDIP.

Kedua, apakah Anies jadi mendapat tiket atau tidak pada pilpres 2024 dan dia berpasangan dengan siapa? Ini kita pertanyakan karena dalam laporan koran terbaru disebutkan bahwa Firly Bahuri kembali berusaha untuk menjadikan Anies Baswedan sebagai tersangka. 

Kalau Anies dapat tiket dan PDIP juga punya capres sendiri, sulit bagi Ganjar untuk menang, kecuali jika memang sudah didesain, maka segala macam cara dan kecurangan bisa dilakukan secara masif dan itu akan didukung oleh instrumen negara, termasuk dalam hal ini KPU.

Ketiga, ini yang paling penting, Pemilu ditunda dan Jokowi memperpanjang kekuasaannya. Kalau itu terjadi, Pemilu ditunda dan Jokowi memperpanjang kekuasaannya, berarti skenario menjadikan Ganjar dan Erick Thohir sebagai capres dan cawapres pada pilpres 2024 nanti tidak akan terlaksana.

Ref: FNN

16 Dec 2022

Suara Anies Rendah di Jateng dan Jatim, Gus Choi: Karena Belum Dikunjungi

Teknoiot - Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie mencermati suara para pendukung calon Presiden (Capres) Anies Baswedan yang masih rendah di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), sebenarnya potensial. Hanya saja belum dikunjungi dalam safari politik Anies.

“Banyak daerah potensial (yang men)dukung Anies, tapi belum dikunjungi seperti Banten, NTB, Maluku, Kalimantan. Jatim, dan Jateng juga belum,” kata Gus Choi, sapaan akrab Effendi Choirie kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta pada Jumat (16/12/2022).

Tak hanya itu, ia juga menyebut jadwal kunjungan ke beberapa wilayah yang sentral ini masih disusun oleh Partai NasDem.



“Mereka (para pendukung Anies) yang berada di sentra-sentra kultural sedang menunggu kehadiran Anies. (Untuk) jadwal(nya) sedang disusun,” terangnya.

Lalu untuk strategi mengembangkan sayap para pendukung Anies di luar Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, Gus Choi menyebut tentu NasDem memiliki banyak strategi di dalamnya. Hanya saja tentu rakyat perlu mengenal terlebih dahulu tentang sosok capresnya, baru beralih ke strategi yang lain.

“Tentu banyak strategi atau strategi berlapis. Tapi yang paling utama tahap awal inilah adalah perkenalan (ta’arruf) dan silaturahmi,” tutur Gus Choi.

“Rakyat perlu mengenal secara dekat pemimpinnya. kenal akhlaknya, komitmennya, rekam jejaknya, pikirannya, wawasannya, (serta) perilakunya,” lanjut dia.

Sebelumnya, Poltracking Indonesia menggelar survei di lima provinsi besar, pada periode 26 November hingga 2 Desember 2022. Hasilnya, raihan suara untuk Anies Baswedan unggul di tiga provinsi besar di Pulau Jawa.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebutkan elektabilitas Anies sebagai calon presiden (capres) unggul di Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat atau Jabar.

Tercatat raihan suara Anies menang jauh dari dua capres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. “Elektabilitas capres di DKI Jakarta, dengan tiga nama capres terkuat, yaitu Anies 49,6 persen Ganjar 27,5 persen, Prabowo 15,7 persen,” ujar Hanta di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Ref: Inilah

10 Dec 2022

Data Drone Emprit: Anies Paling Banyak Dibicarakan Disusul Ganjar

Teknoiot - Anies Baswedan memuncaki perbincangan di media sosial menurut data Drone Emprit. Namun perbincangan soal Anies tidak melulu diisi dengan nada positif. "Selama November, pemberitaan dan perbincangan seputar Anies, jauh di atas para tokoh politik lainnya. 

Puncak pembahasan terjadi pada 5 November, didorong kunjungan Anies ke Medan," demikian data tersebut seperti ditulis pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi lewat akun Twitternya.

Anies Baswedan tokoh paling banyahk dibincangkan di sosial media

Dalam data tersebut, Ganjar Pranowo berada di posisi kedua. Jumlah pembahasan soal Ganjar naik tinggi pada akhir November didorong pembahasan tentang 'Rambut Putih'.



Drone Emprit juga mencatat pergerakan naik ditunjukkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir lantaran partisipasi BUMN dalam G20 dan dukungan Erick untuk ikut pada Pilpres 2024.

Selain jadi kampiun soal perbincangan di media sosial, Anies juga menurut Drone Emprit menjadi tokoh "yang populer dalam pemberitaan dan perbincangan di media sosial, diikuti Ganjar dan Prabowo Subianto. Sedangkan sandiaga Uno dan Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling minim popularitasnya"

Dalam grafik yang dipublikasikan, Anies total mendapat angka 786.292, disusul Ganjar dengan 426.527 dan Prabowo Subianto dengan angka 202.455. Angka tersebut merupakan penggabungan dari jumlah mention di media sosial dan pemberitaan.

Ismail mencuit, di media online Anies dengan jumlah mention 40.791 menjadi tokoh yang paling banyak diberitakan. Di belakangnya, ada Ganjar Pranowo (30.740 mention), dan Andika Perkasa (14.4378 mention).



Sementara di media sosial, Anies mendapat mention 745.501 dan menjadi tokoh yang paling banyak dibincangkan. Ganjar juga berada di peringkat kedua (389.787), disusul Erick Thohir (197.050).

Namun kendati memuncaki daftar di atas, Anies ternyata bukan tokoh yang paling banyak dibincang dengan nada positif. Adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang menempati posisi itu dengan nada positif sebesar 94 persen.


Sebaliknya, Drone emprit mencatat Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono paling banyak dibincangkan dengan nada negatif yakni 38 persen. Posisi kedua ditempati Sandiaga Uno (24 persen), disusul Ganjar Pranowo (19 persen).

Terkait jumlah pengikut di media sosial, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) berada di urutan pertama yakni 19,6 juta pengikut di Instagram, 5,4 juta di Twitter, dan 5,3 juta di Youtube. RK kalah dari Prabowo soal pengikut Fanpage Facebook dengan angka 9,6 juta.

Namun di TikTok, Ganjar Pranowo lah yang menjadi kampiun dengan 2,9 juta. "Dari data follower vs popularitas di atas, bisa disimpulkan bahwa tingginya jumlah follower di media sosial bukan jaminan tingginya popularitas dalam percakapan maupun pemberitaan," tulis Ismail.

Ref: CNN

1 Dec 2022

Main Medsos Buat Pencitraan, Ganjar Pranowo: Saya Gubernur, Kalau Nggak Bangun Citra Gimana?

Teknoiot - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak menampik jika dirinya disebut melakukan pencitraan sebagai pejabat. Pasalnya, ia mengaku memanfaatkan media sosial kekinian untuk dekat dengan rakyat atau konsituennya.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam diskusi yang diadakan salah satu bank ternama di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Ganjar mengaku mulai memanfaatkan media sosial kala dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR RI. Ia mengikuti terus perkembangan dari mulai Facebook, Twitter hingga Instagram.

Ganjar Pranowo

"Berkembang medsos saya lah punya Facebook, ah Facebook kelamaan sekarang Twitter yang lebih kenceng, lalu Twitter saya ikut terus saya mainkan. Lalu saya buka diri komunikasi dan bagaimana pemimpin menjadi semakin dekat dengan rakyat karena tuntutan dari demokrasi," kata Ganjar.

"Maka saya gunakanlah alat ini (Handphone), maka alat ini adalah alat perjumpaan saya dengan konstituen saat itu," sambungnya.

Namun usai dirinya menjabat dua periode sebagai anggota legislatif, partai menugaskan dirinya bertarung di Pilkada Jawa Tengah. Kala itu ia mengaku tingkat keterkenalannya rendah, akhirnya ia memilih menggunakan medsos.

"Dengan elektabilitas yang sangat rendah karena cuma tiga persen dan dikenal hanya 7 persen saya harus melawan incumbent ga ada orang kenal. Apa caranya? Medsos lah medsos sekali saya nge-twit Facebook saat itu liat semua. Lalu muncul IG lebih kenceng lagi," ungkapnya.

Tak hanya itu, Ganjar kekinian juga memiliki jejaring sosial TikTok. Dari situ dirinya lebih dikenal banyak masyarakat.

"Maka dengan TikTok itu sampai ketemu orang ngomong gini 'ah ini siapa ya oh pak Ganjar artis TikTok'. Saya diomongin," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pesan dari itu semua bahwa dengan medsos dirinya dimudahkan berkomunikasi dengan masyarakat. Ia mengakui jika dengan hal itu dirinya juga melakukan pencitraan.

Namun, pencitraan yang dilakukannya tetap dengan ukuran-ukuran tertentu.

"Dan betul pencitraan sebagainya, wong saya Gubernur kalau saya nggak membangun citra bagaimana. Ada pasti dibangun ngumpulin orang menbangun citra. Tapi pencitraan itu mesti diukur seberapa konsistensi dilakukan," pungkasnya.

Ref: Suara

English

Anies Baswedan

Tekno